2010 Mulai Optimalisasi
Mulai 2010 PNPM-Perdesaan harus melakukan optimalisasi.
Pemerintah akan mengubah sistem pengelolaan anggaran pembangunan. Mulai 2010, pengelolaan anggaran pembangunan tidak lagi menggunakan sistem replenishment, melainkan menggunakan sistem refinancing modality. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menekan beban keuangan negara. Kebijakan tersebut berlaku pula bagi pengelolaan anggaran untuk pelaksanaan PNPM-Perdesaan. Atas perubahan kebijakan dalam sistem pengelolaan anggaran pembangunan ini, pelaku PNPM-Perdesaan pun melakukan koordinasi di Jakarta, akhir November 2009. Koordinasi tersebut diikuti oleh seluruh Koordinator Provinsi, perwakilan dari Regional Management Consultant (RMC), National Management Consultant (NMC), serta Satuan Kerja/ Sekretariat Nasional PNPM-Perdesaan dari PMD, Depdagri. Dari koordinasi tersebut ditetapkan kebijakan yang tertuang dalam risalah Rapat Koordinasi Nasional PNPM-Perdesaan. Menyikapi perubahan sistem pengelolaan anggaran pembangunan ini, PNPM-Perdesaan harus melakukan:
a) Optimalisasi kegiatan dengan mendayagunakan sumberdaya sisa usulan 2009 yang ada dan belum terdanai. Langkah-langkah optimalisasi kegiatan ini diatur dalam mekanisme dan prosedur tersendiri;
b) Mengawal program dengan kinerja manajemen yang lebih profesional yang didukung adanya sistem pelaporan secara online. Untuk hal ini, program tengah menyiapkan pembangunan sistem pelaporan online terbaru dan terintegrasi; dan
c) Melakukan Early Warning System sebagai upaya pengendalian program secara terkoordinasi intensif dan dikelola melalui penyampaian informasi secara dini.
Selama ini, sistem pengelolaan anggaran untuk program menggunakan replenishment. dimana Pemerintah memiliki Rekening Khusus di Bank Indonesia (BI) untuk menampung deposit dana dari donor. Sedangkan sistem refinancing modality, lebih bersifat seperti reimbursement. Jadi, Pemerintah mendanai terlebih dahulu dan akan menagihkannya ke donor sesuai dengan dana yang telah dicairkan berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Oleh sebab itu, perencanaan kegiatan dan penganggaran harus benar-benar matang. Jadi, mari kita siapkan diri untuk optimalisasi!
 |
a) Optimalisasi kegiatan dengan mendayagunakan sumberdaya sisa usulan 2009 yang ada dan belum terdanai. Langkah-langkah optimalisasi kegiatan ini diatur dalam mekanisme dan prosedur tersendiri;
b) Mengawal program dengan kinerja manajemen yang lebih profesional yang didukung adanya sistem pelaporan secara online. Untuk hal ini, program tengah menyiapkan pembangunan sistem pelaporan online terbaru dan terintegrasi; dan
c) Melakukan Early Warning System sebagai upaya pengendalian program secara terkoordinasi intensif dan dikelola melalui penyampaian informasi secara dini.
Selama ini, sistem pengelolaan anggaran untuk program menggunakan replenishment. dimana Pemerintah memiliki Rekening Khusus di Bank Indonesia (BI) untuk menampung deposit dana dari donor. Sedangkan sistem refinancing modality, lebih bersifat seperti reimbursement. Jadi, Pemerintah mendanai terlebih dahulu dan akan menagihkannya ke donor sesuai dengan dana yang telah dicairkan berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Oleh sebab itu, perencanaan kegiatan dan penganggaran harus benar-benar matang. Jadi, mari kita siapkan diri untuk optimalisasi!
